Ketika keheningan di ruang kelas saat pelajaran berlangsung tiba-tiba terdengar ledakan yang keras, semua siswa langsung berlarian menuju tempat kejadian, setelah dilihat ternyata terjadi kebakaran di ruang laboratoriun, kantin dan ruang kelas baru SMA N 11 Purworejo. Kebakaran itu terjadi akibat hubungan arus pendek, Kamis (31/03/2016) siang. Bunyi lonceng terus berdering, suara ledakan keras berbunyi silih berganti, warga sekolah baik siswa, guru maupun karyawan terus berhamburan. Kejadian yang berlangsung cepat itu menyebabkan belasan siswa mengalami luka yang sangat serius.
Sebagian siswa dan guru mencoba memadamkan api dengan peralatan yang ada, tak lama kemudian, satu unit pemadam kebakaran milik BPBD Purworejo juga datang guna membantu pemadaman. Sejumlah anggota Palang Merah Remaja (PMR) dibantu Palang Merah Indonesia (PMI) Purworejo mengevakuasi dan menangani para korban.
Insiden yang menegangkan itu, ternyata bukanlah peristiwa sebenarnya, melainkan hanya skenario kegiatan simulasi dan sosialisasi tanggap bencana kebakaran yang digelar oleh SMAN 11 bekerjasama dengan BPBD dan PMI Cabang Purworejo.
Koordinator Pembina PMR SMA N 11 Purworejo, M Arifudin, menjelaskan, simulasi itu melibatkan sekitar 450 siswa, guru serta karyawan, dengan ujung tombak sekitar 80 anggota PMR. Menurutnya, teori dan praktek menangani korban tersebut harus dikuasai seluruh anggota PMR.
“Dengan adanya kegiatan ini, selain para siswa, seluruh warga sekolah, baik guru maupun karyawan menjadi lebih paham apa yang harus dilakukan jika sewaktu-waktu terjadi kebakaran. Bagiman acara menyelamatkan diri dan PMR tau bagaimana menangani para korban,” ujarnya.
Dikatakan, simulasi itu baru pertama kali dilakukan di SMAN 11 Purworejo. “Ini baru pertama kalinya dilakukan di SMAN 11, dan diharapkan bisa menjadi pembelajaran bagi seluruh siswa dan seluruh keluarga sekolah SMAN 11, utamanya bagi anggota PMR,” ujarnya. by.Fatimah S. A. X-1